BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, setiap siswa perlu dibekali pendidikan yang cukup supaya tidak mengalami kesulitan dalam permasalahan hidup. Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Dalam pembelajaran di sekolah dasar, guru sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivasi, pemahaman materi dan latihan yang berkesinambungan. Motivasi merupakan dorongan atau kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan belajar agar tercapai tujuan yang diharapkan, sehingga fungsi motivasi adalah sebagai pendorong, penggerak dan pengarah kegiatan siswa dalam belajar
Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Tekun menghadapi tugas.
2.
Ulet menghadapi
kesulitan (tidak lekas putus asa). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (untuk orang dewasa)
3.
Lebih senang
bekerja mandiri.
4.
Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
5.
Dapat
mempertahankan pendapatnya.
6.
Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
Motivasi yang ada pada diri seseorang
terdiri dari tiga tingkatan yaitu :
1. Tingkatan tinggi
Seseorang tekun menghadapi
tugas, ulet menghadapai kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin,
dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakini,
senang mencari dan memecahkan masalah.
2. Tingkatan sedang
Seseorang kurang tekun mengahdapi tugas, kurang ulet menghadapi kesulitan, kurang menunjukkan
minat terhadap bermacam-macam
masalah, kurang senang
bekerja mandiri, kurang
cepat bosan pada tugas- tugas
yang rutin, kurang dapat mempertahankan pendapatnya, kurang mudah
melepaskan hal yang diyakini, kurang senang mencari dan melepaskan masalah.
3. Tingkatan rendah
Seseorang tidak tekun menghadapi tugas,
tidak ulet menghadapi kesulitan, tidak menunjukkan minat
terhadap bermacam-macam masalah tidak senang bekerja
mandiri, tidak cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, tidak dapat mempertahankan pendapatnya, mudah melepaskan hal yang diyakini, tidak senang
mencari dan memecahkan masalah.[2])
Selama melaksanakan kegiatan
pembelajaran pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam kelas IV di SD Negeri 1 Kibang Budi Jaya, peneliti juga guru Pendidikan Agama Islam menyadari masih banyak kekurangan terhadap proses pembelajaran yang sering atau biasa dilaksanakan. Hal
ini berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa. Berdasarkan catatan peneliti,
hasil tes formatif (ulangan
harian) Pendidikan Agama islam kelas IV pada tahun ajaran 2016/2017 di SD 1 Negeri Kibang Budi Jaya menunjukkan nilai
rata-rata ulangan siswa adalah 6,5.
Sebagai tindak
lanjut, peneliti yang juga sebagai guru meminta bantuan teman sejawat untuk
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pembelajaran
yang dilaksanakan. Dari hasil pengamatan selama mengajar dan informasi yang
didapat dari teman sejawat diketahui
bahwa suasana kondusif perlu diciptakan oleh guru sehingga siswa tertarik
untuk mengikuti pembelajaran dari awal hinga akhir. Guru harus
bias merubah kebiasan lama siswa yang pasif menjadi kebiasaan baru yang aktif dalam pembelajaran. Melalui
pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh guru (peneliti) dapat diperoleh data tentang motivasi belajar yang
dimiliki oleh para siswa pada setiap kelas Berikut ini adalah motivasi belajar yang
ada di SD 1 Negeri Kibang Budi Jaya pada masing-
masing kelas:
1.
Kelas 1
Siswa kelas 1 memiliki motivasi
belajar yang tinggi, diwujudkan dengan selalu memperhatikan penjelasan dari
guru dan tekun dalam mengerjakan tugas. Setiap ada tugas selalu dikumpulkan
tepat waktu.
2.
Kelas 2
Siswa kelas 2 sebagian besar siswa berantusias dalam mengerjakan tugas dari guru dan bekerja
secara mandiri. Setiap tugas dikerjakan dengan waktu yang lebih cepat
dan mereka mengerjakannya dengan kemampuan sendiri.
3.
Kelas 3
Siswa kelas 3 dapat menyelesaikan tugas dengan cepat, bekerja secara mandiri
dan dapat memecahkan masalah. Apabila menemukan masalah dapat menyelesaikan
dengan mencari dari buku sumber lain, bertanya kepada
guru dan anggota
keluarganya.
4.
Kelas 4
Siswa kelas 4 tidak tekun dalam
melaksanakan tugas, menyelesaikan tugas dalam waktu yang lama dan sebagian
besar siswa menggantungkan teman yang lain dalam menyelesaikan tugas. Ada
sebagian siswa yang mengerjakan tugas hanya sekedarnya saja.[3])
5.
Kelas 5
Siswa kelas 5 sudah siap dalam menerima
pelajaran dari guru dan bersemangat dalam mengerjakan tugas. Apabila mendapat tugas dari guru, mereka mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan
dapat mencapai nilai yang baik. Tugas dapat diselesaikan sesuaia dengan batas
waktu yang telah ditentukan.
6.
Kelas 6
Siswa kelas 6 mempunyai kesadaran belajar
yang tinggi dibandingkan dengan kelas-kelas yang lain karena akan menghadapi
ujian sekolah.
Pelajaran Pendidikan Agama Islam termasuk pelajaran penting, harapan orang tua siswa adalah supaya anak-anaknya
dibina dan dibekali mengenai agama Islam agar kelak menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa. Usaha peningkatan motivasi belajar dapat dilakukan dengan
cara memberi pujian, hadiah, ulangan, praktik langsung atau pemberian tugas pekerjaan rumah.
Dengan adanya tugas tersebut, akan melibatkan siswa secara
langsung dalam menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya sehingga
dapat mendorong motivasi belajar. Di samping itu
dengan adanya pemberian tugas tentunya mengulang apa yang diterima di
sekolah dan memberikan latihan-latihan yang
lebih mendalam sehingga lebih menguasai materi pelajaran yang telah diterimanya
Tanpa adanya latihan-latihan tertentu, pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan kurang,
seperti yang dikatakan oleh Miftah Thoha bahwa : hukum latihan atau hukum guna tidak guna, menyatakan bahwa hubungan antara stimulus dan respon dapat juga ditimbulkan atau didorong melalui latihan yang
berulang kali. Dari kenyataan dapat pula ditarik kesimpulan bahwa hubungan stimulus
dan respon dapat melemah seandainya tidak dilatih atau dilakukan berulang kali. Dalam hal ini stimulus adalah
proses belajar di sekolah dan respon adalah pekerjaan atau tugas-tugas.[4])
Pemberian tugas tersebut dapat mendorong
siswa untuk giat latihan. Kendala-kendala yang biasanya muncul dalam pemberian
tugas antara lain ada siswa yang tidak mau mengerjakan, ada yang tidak senang
mengerjakan tugas. Untuk itu guru perlu mengupayakan agar siswa mau, senang dan
mampu mengerjakan tugas, sehingga dapat mengurangi kegagalan dalam memahami
materi pelajaran dan dapat meningkatkan motivasi untuk belajar.
Usaha guru dalam mengatasi
kendala yang mungkin timbul adalah
dengan dijelaskan secara individu dan diberikan motivasi untuk mau mengerjakan
dengan ditunjukkan untung ruginya adanya pemberian tugas. Apabila
diketahui adanya pemberian
tugas belum ada pemahaman, maka guru mencari
sebabnya kemudian memberi penjelasan dan memotivasi agar siswa mampu
mengerjakan tugas.
Pemberian tugas merupakan sarana untuk memotivasi siswa agar berperan aktif dalam proses kegiatan
belajar. Maka penulis
ingin mengadakan penelitian
dengan masalah “Meningkatkan Motivasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kibang Budi Jaya ”.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka
dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1.
Metode apa saja
yang dapat meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kibang Budi Jaya?
2.
Apakah
pemberian tugas dapat meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Kibang Budi Jaya?
C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan diantaranya:
1.
Mengetahui Metode
apa saja yang dapat meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kibang Budi Jaya
2.
Mengetahui Apakah pemberian tugas dapat meningkatkan motivasi
belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Kibang Budi Jaya
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi guru, dapat
memberi masukan dalam usaha meningkatkan belajar pada siswanya dalam rangka
meningkatkan prestasi pada siswanya.
2.
Bagi Kepala
Sekoah, dapat memberi masukan dalam rangka memotivasi guru-guru untuk
meningkatkan hasil belajar sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkannya.
3.
Bagi peneliti,
dapat mengetahui secara pasti bahwa pemberian tugas
dapat meningkatkan motivasi belajar.
4.
Bagi siswa, dapat
memberikan latihan atau pengulangan materi pelajaran yang diberikan pada kegiatan belajar
mengajar
E. Batasan Masalah
1.
Metode yang dapat
meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 1 Kibang Budi Jaya
2.
Faktor-faktor
dapat meningkatkan motivasi
belajar Pendidikan Agama Islam
pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kibang Budi
Jaya
F. Penelitian Yang Relevan